XI IPA 1 - 7 Cindy Novelia
Judul : LOUIS PASTEUR : Pakar kimia Prancis yang eksperimen-eksperimen tentang kumannya mengantar ke terobosan paling besar dalam sejarah kedokteran.
Pengarang : Beverly Birch
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : 1
Jumlah Halaman : 104 halaman
Deskripsi isi :
Secara garis besar buku ini menceritakan tentang kehidupan dan prestasi-prestasi yang dicapai oleh Louis Pasteur terutama berkaitan dengan penelitian-penelitian yang dilakukannya. Penelitian pertamanya adalah tentang kristal yang dilakukannya saat studi di Ecole Normale. Pada penelitian selanjutnya, dia menemukan masalah penyebab alkohol yang basi yaitu mikroba. Penemuannya ini akhirnya dapat menyelamatkan industri alkohol. Sejak itu, dia memusatkan perhatian untuk meneliti mikroba dan akhirnya dapat membuktikan bahwa mikroba berasal dari debu di udara. Pernyataan tersebut menentang teori generatio spontanea yang mengatakan bahwa makhluk hidup muncul secara spontan. Tetapi dengan kegigihannya dia dapat membuktikan bahwa teorinyalah yang benar. Hal tersebut dibuktikan dari percobaan sup ragi dengan botol leher angsa. Dia juga berjasa bagi industri anggur minuman dengan memperkenalkan metode pasteurisasi pada para pembuat anggur.
Berdasar dari teori bahwa kuman terdapat di udara, pada tahun 1987 seorang dokter di Edinburgh, Joseph Lister bereksperimen dengan cara-cara membasmi kuman. Eksperimen tersebut membuahkan hasil dimana tingkat kematian berkurang hingga menjadi 5% lalu 3%. Sistem antiseptik pun berkembang.
Tahun 1985, Louis Pasteur melakukan percobaan untuk mencari penyebab kematian ulat sutera secara besar-besaran. Walaupun sempat melakukan kesalahan, akhirnya ditemukan bahwa ada 2 penyakit yang menyerang ulat sutera tersebut. Kedua penyakit tersebut disebabkan oleh mikroba. Maka dapat disimpulkan bahwa mikroba dapat menyebabkan penyakit (nantinya dibuktikan oleh Robert Koch).
Karya Pasteur pun terarah ke penelitian untuk mengendalikan mikroba-mikroba penyebab penyakit dan akhirnya muncul metode vaksinasi. Vaksin yang berhasil dibuat oleh Pasteur adalah vaksin antraks dan vaksin rabies yang dapat menyembuhkan seorang anak yang terinfeksi rabies.
Setelah meninggal, Pasteur meninggalkan warisan-warisannya dalam bentuk ilmuwan-ilmuwan muda didikannya dan juga sebuah lembaga yang disebut Institut Pasteur. Belum lagi peninggalan-peninggalannya yang bukan berwujud fisik, tetapi manfaat-manfaat penemuan-penemuannya untuk perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kedokteran.
Pendapat penulis :
Secara kemasan, buku ini dapat terbilang menarik karena penyajiannya yang tidak membosankan dalam bentuk cerita disertai dengan kutipan-kutipan kalimat yang diucapkan oleh Pasteur maupun orang-orang yang pernah mengenalnya pada halaman-halaman tertentu dan gambar-gambar sekaligus keterangannya, sehingga buku ini pun mudah dimengerti. Apalagi dilengkapi dengan daftar istilah dan indeks pada bagian akhir buku. Terdapat pula pembatas buku, sehingga jika ingin melakukan aktivitas lain saat sedang membaca buku ini, cukup tandai halaman tersebut dengan pembatas buku yang tersedia sehingga nantinya tidak akan kesulitan mencari halaman yang diinginkan. Tetapi di samping kelebihan-kelebihan tersebut, buku ini juga memiliki kekurangan, yaitu adanya beberapa gambar yang kurang jelas dan tagline yang terlalu panjang sehingga mungkin judul sulit untuk diingat.
Dalam buku ini juga tidak melulu hanya menceritakan tentang Louis Pasteur saja, tetapi juga disisipkan cerita mengenai ilmuwan lain yang juga pernah melakukan penelitian tentang mikroba, tetapi tidak berkembang lebih lanjut, seperti Leeuwenhoek dan Spallanzani. Dari buku ini kita dapat mengetahui sejarah penemuan mikroba, sejarah pasteurisasi, sejarah vaksinasi, bagaimana Louis Pasteur melakukan percobaan-percobaannya yang akhirnya berpengaruh besar pada kehidupan kita sekarang ini, juga belajar tentang kegigihan, semangat, serta dedikasinya terhadap dunia dimana dengan pengabdian yang dilakukannya hasil yang didapatnya diberikan kepada negara atau masyarakat, bukan hanya untuk dirinya sendiri.
Minggu, 15 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar