Minggu, 15 November 2009

Kartun Kimia

XI IPA 1 - 27 Mita

Judul: Kartun Kimia
Judul asli: The Cartoon Guide to Chemistry
Seri: Kartun Sains
ISBN: 979-91-0042-9
Penulis: Larry Gonick, Craig Criddle
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Penerjemah: Utti Setiawati
Penyunting: Andya Primanda
Perancang Sampul dan Ilustrator: Larry Gonick (dikerjakan kembali oleh Wendie Artswenda)
Penataletak: Dadang Kusmana, Wendie Artswenda
Cetakan: V, Desember 2008
Tahun terbit: 2006
Harga: Rp 20.000,-
Ukuran buku: 17.5 cm x 22 cm
Jumlah halaman: vi + 250 hlm.
Jenis buku: nonfiksi

Di dalam kimia, kita dapat mempelajari dari mana asal suatu benda atau zat, dan bagaimana mereka mempengaruhi kehidupan kita. Semua itu dapat kita dapatkan dalam Kartun Kimia. Buku yang terdiri atas dua belas bab, disertai dengan lampiran, indeks, dan tentang pengarang ini membahas segala hal mengenai ilmu kimia yang juga kita pelajari di SMA. Dengan adanya gambar-gambar kartun, disertai dengan sedikit cerita dan lelucon, diharapkan dapat lebih mudah bagi para pembaca untuk memahami isi dari buku tersebut. Dalam buku ini, ada satu tokoh semacam ahli kimia yang menggunakan jubah berkerudung bermotif bulan, bintang, dan planet yang tampak seperti menjelaskan pada seorang perempuan dan tokoh-tokoh lain mengenai ilmu-ilmu kimia tersebut.
Hampir di bagian akhir setiap bab, Larry dan Craig menambahkan sedikit bagian yang menyambungkan isi dari bab tersebut dengan bab berikutnya. Mereka juga dapat mendeskripsikan inti dari pelajaran-pelajaran kimia yang ada dengan baik, dengan menggunakan kreativitas mereka yaitu menyertakan cerita-cerita yang berhubungan dengan pelajaran tersebut. Sebenarnya, lelucon yang ada cukup membantu agar pembaca dapat mempelajari ilmu kimia dengan cara yang santai dan tidak terlalu serius. Kemudian, Larry berhasil menggambarkan ilustrasi dan gambar-gambar yang ada sedemikian rupa sehingga tetap menarik dan tidak monoton walaupun buku tersebut berwarna hitam-putih. Buku ini juga menggunakan huruf besar secara keseluruhan, agar gampang untuk dibaca dan menggunakan kata-kata yang ditebalkan atau dibesarkan, agar memudahkan para pembaca untuk menangkap apa yang penting dari pelajaran tersebut. sSayangnya, hal ini menjadikan tulisan yang dihasilkan terlalu menyita banyak tempat sehingga membuat pembaca menjadi susah mengerti karena komposisi tulisan dan gambar yang menjadi agak rapat. Lalu, banyaknya cerita-cerita dan tulisan-tulisan yang tidak begitu penting (selain untuk lelucon) dan tidak ada hubungannya dengan pelajaran tersebut, dapat mengakibatkan pembaca menjadi lebih susah mengerti apa yang sebenarnya hendak disampaikan oleh penulis. Bahasa yang digunakan dalam penjelasan adalah denotasi, sedangkan dalam cerita, omongan antar tokoh, serta lelucon, menggunakan bahasa konotasi. Buku ini mempunyai layout yang baik, karena cetakannya bersih, rapi dan tidak terdapat kesalahan cetak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar